Kandang merupakan kunci penting bagi pertumbuhan hewan, termasuk maggot. Pembuatan kandang maggot yang layak memungkinkan maggot berkembang biak dengan baik. Dengan begitu, hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menghasilkan maggot yang sehat.
Membuat kandang untuk maggot tidak serumit membuat kandang untuk hewan besar lainnya. Bahkan dengan lahan sempit pun, maggot dapat dibudidayakan untuk pemakaian sendiri maupun peluang bisnis.
Desain Kandang Maggot
Meskipun memiliki pergerakan yang lebih sederhana dibandingkan beberapa hewan lainnya, desain kandang untuk larva seperti maggot tetap harus menjadi perhatian. Desain kandang yang baik, akan memastikan kondisi lingkungan optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
1. Rak Bertingkat
Salah satu desain kandang yang bisa digunakan adalah rak bertingkat. Sama seperti namanya, kandang model ini dibangun dengan bentuk mirip rak yang disusun secara vertikal. Kelebihan dari penggunaan rak ini adalah pemilik dapat mengkategorikan maggot berdasarkan usianya.
Dengan begitu, pertumbuhan setiap kelompok maggot dapat dimonitor dengan lebih baik. Desain ini cocok digunakan pada lahan terbatas, karena dibangun secara vertikal. Kandang rak bertingkat bisa dibuat dari logam tahan lama maupun plastik.
2. Baki
Jika memiliki ruang lebih, gunakan kandang dengan desain baki atau tray. Kandang model ini menempatkan maggot dalam sebuah baki yang disusun secara horizontal. Setiap baki dapat diisi dengan bibit maggot beserta media tumbuhnya.
Dengan menggunakan desain ini, pemilik tidak perlu menggeser setiap baki untuk mengecek pertumbuhannya, karena kandang didesain horizontal. Setiap baki dapat dibersihkan, diisi ulang, dan dipindahkan lebih mudah. Cocok untuk budidaya maggot dalam skala kecil hingga menengah.
3. Drum
Kandang untuk maggot juga bisa dibuat dari drum bekas, baik drum plastik maupun drum logam. Kandang dari bahan ini tidak hanya ekonomis, tetapi juga praktis. Sebab, tidak memerlukan bahan lain sebagai tambahan. Proses pembuatannya pun sangat mudah.
Drum hanya perlu dipotong dan dimodifikasi, sehingga membentuk ventilasi pada bagian yang diinginkan. Ukurannya yang minimalis memungkinkan kandang mudah dipindahkan. Dapat digunakan untuk budidaya maggot dari skala kecil hingga menengah.
4. Biokonversi
Desain kandang maggot lainnya adalah biokonversi. Kandang jenis ini cocok untuk budidaya skala besar, karena memerlukan kontainer besar untuk pertumbuhannya. Kontainer tersebut tidak hanya akan diisi dengan bibit maggot dan media tumbuhnya, tetapi juga beberapa komponen lain.
Seperti sistem penambahan oksigen hingga pengontrol suhu. Sama seperti namanya, budidaya maggot dengan kandang biokonversi melibatkan proses perubahan sampah organik yang diurai oleh maggot.
5. Modular
Desain kandang modular cocok digunakan untuk budidaya mandiri atau skala kecil hingga menengah. Bentuknya yang terdiri dari bagian-bagian kecil, memungkinkan pemilik maggot menambahkan, menggabungkan, dan memisahkan sesuai kebutuhan.
Dengan begitu, bentuk kandang semacam ini lebih fleksibel dalam penggunaannya. Kandang jenis ini umumnya juga dilengkapi dengan pengontrol suhu dan kelembaban. Dengan begitu, maggot dapat berkembang biak dengan baik.
6. Kubah Besar
Jika desain-desain sebelumnya dapat ditempatkan di dalam ruangan, kandang berbentuk kubah besar memerlukan lahan di luar ruangan yang cukup besar. Meskipun memiliki bentuk yang lebih besar, tetapi kandang jenis ini memiliki biaya pembuatan yang lebih rendah.
Tak perlu khawatir akan serangan eksternal seperti sinar matahari, hujan, maupun hewan lain. Sebab, bagian luar kandang ini dilapisi dengan bahan transparan seperti jaring. Dengan begitu, maggot tetap aman meski berada di luar ruangan.
Ukuran Kandang Maggot
Membuat kandang sederhana untuk maggot, tidak memerlukan tempat yang luas. Bagi pemula, dapat membuat kandang berukuran 2,5 m x 4 m x 3 m. Selain itu, pembuatan kandang juga dapat disesuaikan dengan jumlah maggot yang akan dibudidayakan.
Untuk 40 hingga 50 ekor maggot, bisa ditampung dalam wadah berukuran 10 cm2. Ukuran tersebut dapat menjadi patokan untuk memutuskan jumlah maggot yang akan dibudidayakan atau menyesuaikan dengan ukuran lahan kandang.
Cara Membuat Kandang Maggot
Langkah-langkah pembuatan kandang untuk maggot cukup sederhana. Materialnya pun bisa didapatkan dari toko kayu maupun toko bangunan terdekat. Sebelum membuat kandang, pastikan untuk memikirkan desainnya terlebih dahulu. Buat sketsa dengan ukuran untuk memudahkan.
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Pertama-tama, siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Peralatan yang perlu disiapkan seperti gunting, pisau, karet gelang, bor, dan paku. Sementara bahan-bahan yang dapat digunakan tergantung pada desain yang dipilih.
Desain rak bertingkat atau baki membutuhkan bahan seperti kayu atau triplek. Desain kandang drum membutuhkan bahan drum plastik atau logam. Desain kandang kubah besar outdoor membutuhkan jaring halus atau kain kasa sebagai penutup bagian luar.
2. Buat Ventilasi
Salah satu bagian penting dalam pembuatan kandang untuk maggot adalah penempatan ventilasi. Pastikan kandang memiliki ventilasi merata di beberapa sisi. Ventilasi dapat dibuat dengan cara memotong sisinya atau melubanginya dengan bor.
Ukuran ventilasi dapat dibuat sekitar 1 hingga 2 cm. Pastikan lubang sirkulasi yang dibuat, pas dengan desain kandang. Dengan begitu, lubang sirkulasi dapat mengurangi kelembaban dan mencegah timbulnya hama.
3. Buat Penutup Kontainer
Penutup kontainer dapat dibuat dari jaring halus atau kain kasa. Bagian sisi-sisinya dapat ditambahkan dengan kayu agar dapat menutup secara pas. Selain itu, jaring halus dan kain kasa juga dapat difungsikan untuk menutup sisi ventilasi kandang.
Hal ini dilakukan untuk mencegah serangga dewasa masuk dan bertelur di dalam kandang. Baik itu lalat maupun serangga lainnya. Dengan begitu, maggot tetap bisa berkembang biak dengan aman dan mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
4. Siapkan Media Tumbuh
Setelah itu, siapkan media untuk maggot bertumbuh. Media tumbuh yang dimaksud di sini adalah tempat untuk maggot bertelur. Media tumbuh bisa dibuat dari campuran bekatul dan limbah organik. Media tersebut dapat dibuat dengan lapisan 10 hingga 15 cm.
Pastikan media tersebut memiliki tingkat kelembaban yang cukup. Media yang terlalu kering dapat menghambat pertumbuhan maggot, tetapi media yang terlalu basah dapat menyebabkan pembusukan hingga bau tidak sedap.
5. Tambahkan Bibit maggot
Jika media sudah siap, bibit maggot sudah dapat menghuni kandang. Sebarkan bibit maggot secara merata tepat di atas media tumbuh. Nantinya, bibit maggot akan berkembang dengan memakan media tumbuh yang terdapat di dalam kandang.
6. Atur Penempatan Kandang
Tahap terakhir adalah mengatur penempatan kandang. Pastikan kandang berada di tempat yang teduh, tidak terkena hujan, dan memiliki suhu 25 hingga 30 derajat celcius. Kandang dapat ditempatkan di sebuah ruangan dengan kelembaban suhu optimal.
Biaya Pembuatan Kandang maggot
Pada dasarnya, biaya pembuatan kandang untuk hewan apapun termasuk maggot dapat berbeda-beda tergantung pada jumlah hewan, material, dan desain yang akan digunakan. Untuk kandang larva maggot sederhana, biayanya dapat berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000.
Material kandang dapat dibuat dari kayu kaso atau bambu, kawat nyamuk atau jaring-jaring, terpal atau plastik UV, engsel, kunci, kontainer atau ember, dan alas kandang seperti sekam. Peralatan yang dibutuhkan antara lain gunting atau tang, meteran, ember, dan gayung.
Pembuatan kandang maggot dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran biaya masing-masing. Idealnya, wadah 10 cm2 dapat dihuni oleh 40 hingga 50 maggot. Oleh karena itu, pastikan untuk menetapkan jumlah maggot yang akan dibudidayakan terlebih dahulu.