Jika diolah dengan benar, kotoran sapi yang awalnya merupakan sampah sebenarnya dapat memberikan berbagai manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain mencegah limbah yang dapat mencemari lingkungan, kotoran ternak sapi yang diolah menjadi biogas juga dapat menghemat pengeluaran bulanan.
Salah satu contohnya adalah menggunakan biogas sebagai pengganti gas LPG seperti yang sudah dilakukan oleh Kelompok Agni Mandiri di Kabupaten Boyolali. Tapi bukan ini saja, masih ada beragam manfaat lain dari biogas kotoran ternak seperti penjelasan di bawah ini.
Manfaat Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Organik
Sebenarnya, pengolahan kotoran ternak menjadi produk baru yang dapat memberikan beragam manfaat bukanlah hal baru, terutama bagi masyarakat pedesaan. Kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk organik karena memiliki kandungan unsur hara yang tinggi dan dapat membantu menyuburkan tanaman.
Jangan khawatir, pupuk hewan ternak seperti ini tidak akan merusak konstruksi tanah, sehingga aman digunakan dalam jangka panjang atau berulang. Selain itu, terdapat juga kandungan serat yang cukup tinggi di dalam kotoran jenis ini, seperti salah satunya selulosa.
Bagaimana Cara Mengolah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk?
Agar tercipta pupuk organik dari kotoran ternak sapi, sebelumnya kotoran harus dibusukkan guna membuat unsur-unsurnya menjadi lebih sederhana. Berikut langkah-langkahnya:
- Selain kotoran hewan sapi, siapkan juga dekomposer (pengurai) dan sekam padi. Dekomposer merupakan organisme yang dapat memakan organisme mati dan limbah seperti kotoran. Contoh dekomposer adalah lumut, siput, jamur, cacing tanah, bakteri, kaki seribu, kecoa, dan belatung.
- Selanjutnya campurkan sekam dan kotoran, lalu secara merata taburkan dekomposer tadi. Tambahkan juga EM4, air, dan molase.
- Setelah tercampur rata, atur kelembaban sekitar 60%, kemudian tutup menggunakan terpal agar terjadi proses fermentasi.
- Biasanya, pupuk akan terbentuk setelah 3 minggu. Namun agar hasilnya maksimal, campuran tadi sebaiknya dibolak balik setiap minggu.
Ciri pupuk yang sudah siap digunakan adalah tidak berbau busuk seperti kotoran sapi asli, teksturnya remah, berwarna coklat kehitaman, dan tidak panas. Pupuk ini dapat ditaburkan pada tanaman palawija, padi, dan hortikultura (tanaman hias, buah, sayur, serta tanaman obat).
Kandungan Kotoran Sapi
Kandungan selulosa tadi dapat membuat tanaman lebih kokoh sehingga tidak mudah mati. Namun untuk memperoleh manfaat ini, sebelumnya kotoran harus difermentasi terlebih dahulu atau dibiarkan mengering. Berikut beberapa kandungan unsur hara yang terdapat di dalam pupuk hewan sapi:
- Nitrogen (N): dapat meningkatkan kadar protein di dalam tanah sehingga tanaman bisa lebih subur. Daun pada tanaman sayur juga akan lebih lebat, sehingga proses sintesis asam amino dan protein menjadi lebih maksimal.
- Fosfor (P): membantu proses fotosintesis dan respirasi pada tanaman, membantu proses pembentukan buah, membuat bibit tanaman lebih cepat tumbuh dengan merangsang perkembangan akar, membuat penyusunan asam nukleat lebih maksimal, serta memperpendek waktu panen.
- Kalium (K): secara garis besar, kalium bermanfaat dalam membantu proses pertumbuhan tanaman. Tanaman yang mendapat cukup kalium dari pupuk akan tumbuh lebih cepat dan kuat jika dibanding tanaman tanpa pupuk.
Manfaat Lain dari Kotoran Sapi
Tak hanya menjadi pupuk organik, limbah kotoran hewan sapi yang sudah diolah sedemikian rupa juga memiliki sederet manfaat lain seperti berikut ini:
1. Menggemburkan Tanah
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kotoran sapi yang diolah menjadi pupuk organik dapat meningkatkan jumlah mikorba di dalam tanah atau dengan kata lain dapat menggemburkan tanah. Ada beragam manfaat dari tanah gembur, seperti:
- Pergerakan air di dalam tanah akan lebih lancar, sehingga suplai air untuk tanaman lebih terjamin.
- Membuat sirkulasi udara di dalam tanah lebih baik.
- Akar tanaman lebih mudah untuk melakukan penetrasi.
- Tanah gembur membuat tanaman tumbuh lebih optimal.
Kesimpulannya, tanah yang gembur dapat membuat tanaman tumbuh lebih optimal dan bahkan bisa mencegah gagal panen, baik untuk tanaman sayur, buah, atau pun bunga. Pupuk kandang sapi dapat digunakan untuk menggemburkan tanah dengan cara berikut ini:
- Bentuk kotoran sapi seperti remah menandakan sudah siap untuk digunakan dijadikan pupuk penggembur tanah.
- Pilih warna kotoran sapi coklat kehitaman untuk menjadi pupuk.
- Benamkan pupuk ke dalam tanah guna mencegah penguapan unsur hara.
- Jika ingin menggunakan pupuk cair, maka bisa diberikan ketika tanaman sudah tumbuh.
- Guna menjaga keseimbangan sifat kimia dan fisik tanah, penggunaan pupuk kandang sapi dapat dikombinasikan dengan pupuk anorganik.
2. Merupakan Sumber Energi Terbarukan
Biogas yang berasal dari fermentasi kotoran hewan merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan bahan bakar memasak.
Jika dibanding dengan energi fosil, biogas dari kotoran hewan bersifat terbarukan, yang berarti bisa terus diproduksi selama pasokan organiknya masih tersedia.
Sementara sapi sendiri akan terus ada, begitu juga dengan kotorannya, sehingga kecil kemungkinan bahwa biogas akan mengalami kelangkaan atau kepunahan seperti energi fosil.
3. Mengurangi Limbah Organik
Meskipun tergolong limbah organik yang pada akhirnya bisa terurai sendiri, namun dampak negatif kotoran sapi tidak dapat disepelekan, seperti salah satunya mencemari lingkungan.
Proses terurainya limbah ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga menyebabkan bau tidak sedap yang lama kelamaan dapat mengiritasi hidung dan menyebabkan batuk. Tumpukan kotoran juga dapat menjadi sarang kuman dan bakteri yang membahayakan kesehatan.
Jika tumpukan kotoran ini terkena genangan air hujan dan mengalir ke rumah-rumah penduduk sekitar, maka air ini juga bisa menjadi sumber penyakit seperti gatal-gatal atau iritasi kulit. Namun dengan pengelolaan yang benar, limbah kotoran akan berkurang sehingga tidak mencemari lingkungan.
4. Menghemat Pengeluaran
Biogas yang dibuat dari kotoran sapi dapat menjadi pengganti LPG dan minyak tanah yang merupakan bahan bakar memasak. Hal ini tentu dapat menghemat pengeluaran bulanan.
Dampak positif lainnya adalah penggunaan kayu untuk memasak akan berkurang, dan masalah energi fosil yang hampir habis juga dapat teratasi.
5. Mengurangi Emisi Rumah Kaca
Mengutip dari Perpustakaan MENLHK, pengolahan kotoran hewan sapi menjadi biogas merupakan salah satu cara dalam mengurangi pemanasan global yang saat ini semakin parah.
Hal ini karena proses pembuatan biogas mampu menangkap gas metana yang merupakan salah satu penyebab dari pemanasan global. Metana yang diubah menjadi biogas dapat secara signifikan mengurangi emisi yang selanjutnya juga berdampak pada perubahan iklim.
Solusi Kotoran Sapi
Berikut beberapa solusi bagi para peternak sapi agar kotorannya tidak mencemari lingkungan:
- Desain kandang sapi dengan atap dan tempat penampungan kotoran. Adanya atap akan membuat kotoran tidak terkena air hujan, dan adanya penampungan akan membuat kotoran tidak tercecer kemana-mana.
- Saat membuat kandang dan tempat penampung kotoran, pastikan untuk membuat juga saluran drainase yang baik agar air hujan dapat mengalir dengan lancar tanpa menggenang di sekitar kandang.
Jangan biarkan kotoran sapi menumpuk karena dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan! Olah limbah organik ini menjadi produk baru yang lebih bermanfaat seperti pupuk, penggembur tanah, dan biogas.