Tata Cara Menyembelih Ayam Sesuai Islam Agar Dagingnya Tidak Haram

Bagi pemeluk agama Islam, sangat penting untuk mengetahui tata cara menyembelih ayam yang benar sesuai dengan syariah. Tujuannya adalah agar penyembelihan tersebut mendapat ridho dan keberkahan dari Allah, sehingga dagingnya halal untuk dimakan.

Hati-hati! Meskipun ayam masuk dalam golongan hewan yang halal untuk dimakan oleh umat Islam, namun tata cara menyembelih ayam yang tidak tepat dapat membuat dagingnya berubah menjadi haram. Selain memperhatikan tata caranya, ada juga doa yang perlu dibaca saat menyembelih ayam dalam Islam.

Syarat Menyembelih Ayam Sesuai Syariah Islam

Terkait dengan tata cara menyembelih ayam, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi agar daging ayam yang disembelih tidak haram untuk dimakan, yaitu:

1. Menggunakan Pisau Tajam

Menyembelih ayam harus menggunakan alat penyembelihan yang bersih dan tajam. Alatnya bisa berupa pisau, batu, pedang, parang, kaca, batu, atau benda lain apapun yang memiliki sisi tajam (kecuali kuku dan gigi).

Islam melarang keras umatnya dalam menggunakan alat tumpul untuk menyembelih hewan, baik ayam, sapi, kerbau atau lainnya. Hal ini karena alat tumpul tidak bisa memotong nadi dalam 1x tebasan, sehingga dapat menyakiti hewan.

2. Dilakukan oleh Orang Islam

Islam juga mengatur tentang siapa saja yang boleh melakukan penyembelihan hewan. Salah satu syarat mutlaknya adalah haruslah orang yang beragam Islam. Mengapa? Karena nantinya akan ada doa-doa yang harus dibaca, sehingga tidak mungkin jika proses penyembelihan dilakukan oleh non muslim.

Selain itu, sang penyembelih juga harus sudah baligh dan berakal (tidak memiliki gangguan mental dan dalam kondisi sadar). Jika penyembelihnya merupakan anak kecil, ODGJ, atau orang yang sedang dalam kondisi pemabuk, maka daging dari hewan yang disembelih bisa berubah menjadi haram.

Apakah harus dilakukan oleh ahli penyembelih ayam? Tentu saja tidak. Menyembelih ayam bisa dilakukan secara sendrian jika memang sudah mengetahui tata caranya.

3. Menghadap Arah Kiblat

Dalam agama Islam, ayam atau hewan lain yang akan disembelih sebaiknya diikat dulu kedua kakinya. Tujuannya adalah agar ayam tidak berontak ketika proses penyembelihan sedang berlangsung.

Jika kakinya tidak diikat dan ayam tersebut kabur ketika nadinya belum terpotong sempurna, maka bisa menyebabkan kesakitan yang berarti menyiksa ayam tersebut.

Posisi menyembelih ayam yang benar juga turut dibahas dalam agama Islam, yaitu dibaringkan menghadap arah kiblat dengan posisi lambung ada di dekat tanah (menghadap ke bawah).

Terkait dengan arah hewan yang akan disembelih, hukumnya dalam Islam adalah sunnah. Adapun aturan ini sebenarnya sebagai bentuk penghormatan atau ketaatan kepada Sang Khaliq.

4. Membaca Doa Menyembelih Ayam

Sebelum mulai menyayat urat nadi ayam, penyembelih harus membaca basmallah terlebih dahulu (1x saja cukup), kemudian dilanjut dengan membaca doa pendek seperti berikut:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ

Latin: Bismillaahi wallahu akbar allahumma inna hadza minka wa laka

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, sesungguhnya (sembelihan) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”

Doa menyembelih ayam jantan dan betina tidak ada bedanya alias sama saja seperti di atas. Jika tidak hafal dengan doa di atas, maka minimal membaca basmallah.

Sebagaimana perkataan Imam Malik, menyembelih hewan tanpa menyebut nama Allah akan membuat dagingnya berubah menjadi haram, baik lupa maupun disengaja.

5. Jangan Mengasah Pisau

Sebelum proses penyembelihan dilakukan, hindari untuk mengasah pisau di depan ayam agar tidak menimbulkan rasa takut atau cemas berlebihan. Meskipun tidak menyiksa secara fisik, namun cara ini dapat menyiksa psikis ayam dan Islam melarangnya.

Tata Cara Menyembelih Ayam

Berdasarkan isi dari sebuah buku fikih karya H. Ahmad Ahyar & Ahmad Najibullah, berikut ini adalah tata cara yang benar dalam menyembelih ayam menurut Islam:

  • Mekanisme penyembelihan dapat diawali dengan membuat ayam pingsan, bisa dengan menggunakan gas atau aliran listrik. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa sakit dan penderitaan pada hewan.
  • Islam melarang keras untuk menyiksa hewan yang hendak disembelih, misalnya dengan dipukul. Selain merupakan perbuatan dosa, hal ini juga meningkatkan resiko daging hewan menjadi hram untuk dimakan jika ternyata hewan tersebut mati bukan karena disembelih namun dipukul tadi.
  • Dalam kondisi masih pingsan, ayam bisa mulai disembelih dengan alat yang tajam tadi. Orang yang menyembelih bisa memotong bagian leher ayam dengan 1x sayatan tanpa mengangkat pisau. Pisau tersebut harus memotong saluran makan, saluran pernapasan, dan dua urat lehernya.
  • Lebih tepatnya, sayatan pisau bisa dilakukan dari leher ayam bagian depan yang kira-kira berada di antara ruas tulang leher kedua dan ketiga. Sayatan yang dilakukan jangan sampai memutus leher ayam.
  • Jika ingin memaksimalkan pengeluaran darah, ayam dapat digantung dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Setelah darah benar-benar berhenti mengalir, maka proses selanjutnya bisa dilakukan, seperti membersihkan bulu dan jeroan, serta memotong dan mencuci dagingnya.

Tips: guna memastikan ayam benar-benar sudah mati, pastikan darah sudah berhenti mengalir atau cek reflek dari kornea mata. Ayam bisa direndam dalam air panas agar bulunya lebih mudah dicabut. Jangan mencoba memisahkan kepala ayam dari badan sebelum ayam benar-benar mati.

Apakah Boleh Menyembelih Ayam 2 Kali?

Terkait pertanyan di atas, ada dua pendapat berbeda dengan masing-masing penjelasan seperti berikut ini:

  • Tidak Sah

Menurut pendapat sebagian ulama dan sesuai dengan isi dari sebuah kitab fiqih Hasyiah Al-Syaikh Ibrahim al-Baijuri, penyembelihan hewan yang sah adalah dengan 1x sayatan.

Guna mencapai hal ini, maka sayatan harus dilakukan secara cepat dan kuat tanpa mengangkat pisau. Namun, pastikan juga sayatan tadi tidak terlalu kuat dan justru menyebabkan terputusnya leher ayam.

  • Diperbolehkan

Namun menurut isi kitab Tanwir al-Qulub, menyembelih hewan dengan 2x sayatan diperbolehkan pada kondisi tertentu. Misalnya hewan yang disembelih cukup kebal atau dagingnya sangat tebal, sehingga 1 sayatan tidak membuatnya meninggal, atau hewan bergerak dan membuat sayatan tidak tepat di urat nadi.

Pada kondisi ini, lazimnya penyembelihan ulang akan dilakukan dengan kembali membaca basmallah dan doa. Masih menurut kitab yang sama, 2x sayatan juga dapat dilakukan ketika pisau tidak sengaja terjatuh atau pisaunya ternyata tumpul dan harus berganti pisau.

Pada proses penyembelihan yang belum sempurna seperti di atas hendaknya segera diselesaikan (tidak ditunda-tunda) agar dagingnya tetap halal untuk dimakan.

Hal-hal yang Makruh Ketika Menyembelih Binatang

Agar daging ayam tidak haram untuk dimakan, sebaiknya hindari beberapa hal di bawah ini:

  • Menyembelih ayam sampai lehernya terputus dari badan.
  • Menggunakan alat sembelih yang tumpuk, berkarat, atau tidak bersih.
  • Memotong atau menguliti ayam saat nyawanya belum benar-benar hilang.
  • Mematikan ayam dengan cara mematahkan leher atau tulang belakangnya.
  • Menyembelih ayam sakit atau cacat.
  • Mengangkat pisau ketika proses penyembelihan belum sempurna.
  • Tidak boleh menyembelih ayam yang sedang dalam kondisi terluka.
  • Sengaha menumpahkan darah ayam secara berlebihan.
  • Merusak daging ayam yang saat ayam belum benar-benar meninggal.

Pastikan untuk mengetahui dan menerapkan tata cara menyembelih ayam seperti di atas agar dagingnya tidak berubah menjadi haram. Jika merasa masih ragu, sebaiknya ayam disembelih oleh ahlinya yang juga beragama Islam atau menonton video menyembelih ayam yang sesuai syariat Islam.